Bayangkan burung merak dan bunga di dunia. Warna, suara, dan penampilan menyampaikan kepada spesies lain bahwa Anda adalah pasangan yang cocok. Benih tanaman dan serbuk sari disebarkan oleh hewan lain hanya jika mereka dapat menarik perhatian. Manusia secara naluriah memahami dan merespons iklan. Hal ini dikodekan dalam gen kita sejak ribuan tahun evolusi.
Iklan produk jelas merupakan perpanjangan dari fenomena evolusi ini. Kami memanfaatkan teknik yang menarik perhatian manusia agar mereka mempertimbangkan pembelian atau ide. Cara kita membayangkan periklanan dalam berbagai bentuknya baru muncul setelah munculnya produksi massal seiring dengan Revolusi Industri.
Sebelumnya, produk diperdagangkan dalam komunitas kecil, dan tidak perlu menarik banyak orang. Memang benar, angka buta huruf sangat tinggi sehingga iklan tidak akan berguna. Namun, ketika pasar berkembang melampaui kelompok yang bersatu, informasi dari mulut ke mulut tidak lagi cukup untuk menjual barang dagangan Anda.
Produksi massal memungkinkan terjadinya banyak revolusi yang mendorong praktik periklanan. Pertama, pencetakan menjadi jauh lebih murah karena dilakukan secara otomatis. Artinya, perusahaan dapat memproduksi iklan secara massal untuk pertama kalinya. Selain itu, masyarakat mulai menyadari perlunya pendidikan. Oleh karena itu, ledakan kemampuan membaca dan ketersediaan media cetak membuat periklanan berkembang selama revolusi industri.
Periklanan segera menjadi industri tersendiri ketika surat kabar dan majalah mulai mengizinkan iklan berbayar ditempatkan di publikasi mereka. Hal ini memungkinkan para spesialis mencari nafkah dengan merancang dan menerapkan periklanan dibandingkan dengan memproduksi produk sendiri.
Setiap media komunikasi baru yang dikembangkan telah membuka pintu bagi periklanan. Percetakan mendapatkan daya tarik massal setelah dimulainya Revolusi Industri. Lompatan besar berikutnya adalah radio, sebuah media yang popularitasnya meledak mulai tahun 1920an. Munculnya iklan radio sejalan dengan perkembangan ini.
Televisi mengikuti jalur komersialisasi yang sama seperti radio mulai tahun 1950an. Kemajuan periklanan berikutnya, dan mungkin yang terbesar, adalah mempopulerkan Internet yang dimulai pada tahun 1990an. Setiap media secara bertahap memperluas potensi pemirsanya hingga ke titik di mana saat ini sebuah iklan dapat menjangkau semua orang di dunia.
Faktanya, dapat dikatakan bahwa periklanan memungkinkan adanya media yang berbeda. Menariknya, kebutuhan akan periklanan semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Di media cetak, menjual langganan tanpa iklan dapat menopang suatu publikasi. Tentu saja, pendapatan tambahan dari iklan dapat meningkatkan profitabilitas secara signifikan. Radio lebih bergantung pada pengiklan karena sinyal siarannya tidak dapat dibatasi hanya untuk pelanggan pada saat itu. Oleh karena itu, penjualan iklan mengangkat media radio ke dalam profitabilitas.
Sebelum kabel menjadi populer, televisi sama saja dengan radio. Sinyal disiarkan tanpa pandang bulu ke antena di rumah, sehingga iklan perlu dijual untuk mendukung industri ini. Namun, ketika kabel dan layanan berbasis langganan lainnya mulai berkembang pada tahun 1980an, televisi mampu memisahkan diri dari kebutuhan untuk menjual iklan untuk mendapatkan dukungan.
Internet menghadirkan media yang sangat sulit untuk dikomersialkan. Situs web berbasis langganan dapat dengan mudah dilemahkan oleh situs web gratis serupa. Ketersediaan materi gratis yang tersedia secara luas menjadikan periklanan penting untuk mendukung usaha Internet kecuali produk nyata sedang dijual. Saat itu, banyak orang merasa internet tidak menguntungkan.
Saat ini, periklanan terintegrasi dengan kuat ke dalam setiap media yang tersedia bagi kita. Iklan muncul di radio, televisi, dan video Internet. Iklan ditempatkan secara bebas di halaman web, di papan reklame, di gedung, dan di bus untuk menarik perhatian Anda. Menjangkau audiens untuk membujuk mereka tidak pernah semudah dan serumit sekarang ini.
Banyaknya informasi yang membombardir semua orang berarti iklan Anda harus menonjol agar dapat dikenali. Terlepas dari tantangan ini, tidak ada cara yang lebih baik untuk mendukung suatu produk selain melalui periklanan yang sukses.