Dari waktu ke waktu kita semua dihadapkan pada keputusan penting. Keputusan-keputusan tersebut seringkali mempunyai konsekuensi yang dapat melibatkan banyak aspek penting dalam kehidupan kita, termasuk keuangan, kesehatan, keamanan, pekerjaan, dan agama, dan masih banyak lagi.
Terkadang keputusan tersebut dipengaruhi, atau bahkan didorong oleh pertimbangan etis. Para pemimpin bisnis secara rutin menghadapi pilihan-pilihan di mana standar etika dapat diabaikan, dipatuhi, atau dikaburkan dalam upaya untuk melakukan semacam kompromi.
Apa yang harus kita lakukan ketika dihadapkan pada keputusan seperti itu?
Mari kita mulai dengan penjelasannya: Etika adalah seperangkat standar yang memberi tahu kita bagaimana kita harus berperilaku dalam berbagai situasi yang kita hadapi. Hal ini berarti melakukan apa yang seharusnya kita lakukan, mampu membedakan mana yang benar dan mana yang tidak. Ini tidak selalu merupakan hal yang paling mudah dan nyaman untuk dilakukan, dan kadang-kadang bisa menjadi pilihan yang paling tidak populer, namun ini adalah hal yang benar untuk dilakukan.
Jadi, bagaimana keputusan seperti itu harus diambil? Apakah ada kerangka kerja untuk membuat keputusan etis? Saya yakin ada. Pertimbangkan hal berikut:
• Luangkan waktu untuk berpikir. Jangan membuat keputusan terburu-buru. Mulailah dengan bertanya: Apakah ini merupakan masalah etika? Pertimbangkan dampak keputusan tersebut terhadap para pemangku kepentingan, atau mereka yang paling terkena dampak. Siapa yang dirugikan dan bagaimana cara mengurangi dampak buruknya? Mungkinkah ada kerusakan tambahan? Apakah ada implikasi hukumnya? Apa tujuan yang ingin saya capai? Luangkan waktu secukupnya untuk mempertimbangkan permasalahan dari semua sudut.
• Dapatkan faktanya. Tentukan apa yang Anda ketahui, lalu apa yang perlu Anda ketahui. Selalu tantang pemberi fakta sampai tingkat keandalan dan kredibilitas yang memadai tercapai. Pahami bahwa informasi tidak pernah sempurna, dan Anda juga tidak akan pernah memiliki semua informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang sempurna.
• Evaluasi tindakan alternatif. Setelah Anda memiliki fakta yang relevan dan Anda telah menetapkan tujuan yang Anda targetkan, mulailah mengembangkan pilihan. Jika Anda hanya dapat menemukan satu atau dua pilihan, berpikirlah lebih keras.
• Pertimbangkan konsekuensinya. Apakah pilihan-pilihan tersebut akan melanggar nilai-nilai inti etika? Jika ya, hilangkan pilihan tersebut. Siapa yang akan terkena dampaknya? Apa yang akan dilakukan oleh orang yang berakal sehat? Bisakah saya menjelaskan dengan itikad baik setiap pilihan yang tersisa kepada ibu saya sendiri? Atau ke “60 Menit”?
• Membuat sebuah keputusan. Dan pantau keputusan yang telah dibuat. Jangan pernah takut untuk mengambil keputusan, namun jangan pernah takut untuk menilai kembali situasi jika diperlukan.
Apakah Anda membuat keputusan etis yang benar? Nah, bisakah kamu tidur di malam hari? Itu selalu merupakan indikasi yang baik.