Pupuk mikroba telah mengukuhkan dirinya sebagai pilihan yang lebih disukai dibandingkan pupuk kimia di seluruh pasar pertanian. Mikroba memanfaatkan mikroorganisme hidup untuk memaksimalkan pasokan vitamin dan mineral penting bagi tanaman. Bergantung pada jenis mikroorganisme yang disediakan dalam pupuk, vitamin primer dipasok melalui berbagai proses organik termasuk pelarutan fosfor, sintesis zat pendukung pertumbuhan unik tanaman, dan fiksasi nitrogen. Sebagai ilustrasi, mikroba terpilih mempunyai potensi untuk mengambil manfaat dari fosfor alami untuk membuat fosfat terlarut yang diendapkan menjadi penting bagi tanaman. Hasilnya adalah hubungan simbiosis di mana bakteri menghasilkan fosfat terlarut dan senyawa karbon yang berasal dari akar tanaman yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan bakteri.
Pupuk Kimia Menyebabkan Penurunan Produktivitas dalam Jangka Panjang
Pupuk kimia pertama kali dipopulerkan sejak industri pertanian berpendapat bahwa minyak adalah media lembam yang perlu diubah untuk memacu produksi. Saat ini, pakar pasar mengamati bahwa lahan yang hanya mengandalkan aplikasi pupuk kimia mengalami penurunan produktivitas jangka panjang. Hal ini terutama berlaku untuk lahan monokultur. Penyebab utama pupuk kimia menyebabkan penurunan produktivitas adalah tanah menjadi terlalu jenuh dengan bahan kimia yang digunakan. Seiring waktu, hal ini membatasi keanekaragaman hayati di dalam tanah dan melemahkan proses pembuatan nutrisi organik yang berharga.
Pupuk Mikroba Tepat Meningkatkan Ketangguhan Tanah dan Kepadatan Unsur Hara
Pupuk mikroba mengungguli alternatif kimia dalam berbagai cara. Salah satu keuntungan yang paling menonjol adalah peningkatan energi tanah dan kepadatan unsur hara. Jenis pupuk ini bila digunakan akan meningkatkan kekuatan tanah dengan mengaktifkan mikroba aktif seperti bakteri non-sulfur. Jenis mikroorganisme ungu non-belerang yang dikenal sebagai Rhodobacter sphaeroides kaya akan vitamin dan mampu menghasilkan hormon tanaman yang penting. Hasilnya, bakteri ini menjalin hubungan simbiosis yang bermanfaat dengan tanaman yang sedang ditanam.
Pupuk Mikroba Dapat Menurunkan Kebutuhan Pestisida Tertentu
Kelemahan umum dari pupuk kimia adalah pupuk tersebut harus digunakan bersamaan dengan pestisida yang mungkin berbahaya untuk mempertahankan hasil panen yang kuat. Hal ini menimbulkan biaya yang signifikan dalam hal biaya barang, tenaga kerja, dan waktu. Dengan memilih pupuk mikroba, kemungkinan diperlukannya pestisida tambahan akan berkurang secara drastis. Banyak uji ilmiah yang membuktikan bahwa pupuk tidak hanya meningkatkan hasil panen tetapi juga dapat mengurangi atau menghilangkan kebutuhan akan pestisida tertentu. Hal ini dapat dilakukan terutama karena mikroba menghambat dan menghentikan penyebaran berbagai hama pertanian yang umum.
Pupuk Mikroba vs. Pupuk Kimia
Secara keseluruhan, pupuk mikroba menawarkan beberapa manfaat dibandingkan pupuk kimia. Hal ini tidak hanya memberikan potensi untuk meningkatkan hasil panen dan menurunkan kebutuhan akan pestisida, namun juga menghilangkan kemungkinan penurunan produktivitas jangka panjang akibat penggunaan pupuk kimia yang berkepanjangan. Tanah pertanian adalah teknik tanaman dan mikroba yang terus berkembang. Kapasitas untuk memanfaatkan kemitraan simbiosis alami dari kedua hal ini dapat menjadikan mikroba sebagai kemungkinan terbaik.