Berangkat ke sekolah, mendengarkan guru, pulang dengan kepala berat dan akhirnya berakhir dengan gulungan kertas nilai. Apakah itu semuanya? Apakah kita termasuk orang yang berlomba-lomba mengejar sertifikat tanpa menyadari tanggung jawab kita terhadap masyarakat luas? Tentu tidak.
Kami selalu dapat menyumbangkan bagian kami demi kemajuan masyarakat. Memberikan bantuan dapat ditanamkan di rumah melalui nilai-nilai moral karena nilai-nilai tersebut meletakkan dasar yang kuat dalam kehidupan anak. Anak-anak biasanya mempunyai kecenderungan untuk meniru orang yang lebih tua (orang tua, guru). Hal ini juga akan membantu Anda membentuk anak Anda menjadi warga negara yang ideal.
Nilai-nilai moral ini menjadi ramuan ajaib bagi anak-anak karena seringkali orang tua adalah guru pertama mereka. Oleh karena itu, orang tua perlu memiliki moral yang kuat dalam hidup untuk menjadi teladan bagi anaknya. Mereka perlu membantu anak dalam memahami filosofi moral, sifat moral dan amoral dari perbuatan, praktik dan sejenisnya. Hal ini membantu anak untuk berpendapat berdasarkan pendidikan moral yang diberikan kepadanya.
Menggunakan contoh kehidupan nyata menjadi cara informal untuk membantu anak memahami masalah etika ini dengan jelas.
Sekolah juga harus berbagi tanggung jawab yang sama dalam menanamkan nilai-nilai ini kepada anak-anak karena sekolah berfungsi sebagai rumah kedua bagi anak. Ajaran-ajaran di sekolah ini ditegakkan melalui pendidikan formal yang meninggalkan kesan abadi pada anak.
Anak-anak menyerap semua nilai-nilai moral dan etika terlepas dari jenis pendidikan yang diberikan kepada mereka. Hal ini membantu mereka untuk menyumbangkan bagiannya di masa depan kepada masyarakat.